Saturday 11 December 2010

Apa sih fungsi kurikulum????

Emmmm,,, sebagai calon guru/atau guru tentu sobat sering mendengar apa itu "KURIKULUM". naA sekarang ardie ingin menguraikan sedikit apa yang sudah ardie pelajari tentang kurikulum tersebut supaya sobat tidak hanya mengenal kata kurikulum tapi juga mengerti tentang fungsi kurikulum.

berikut beberapa fungsi kurikulum

1. Fungsi Kurikulum bagi guru

Sesuai dengan fungsinya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidiakan. Karena itu, guru semestinya mencermati tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan di mana ia bekerja.

Sebagai contoh fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas 2003, pasal 3)

2. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah

Bagi kepala sekolah yang baru, hal pertama yang dipelajari adalah tujuan lembaga yang akan dipimpinnya. Kemudian mencari dan mempelajari sungguh-sungguh kurikulum yang digunakan. Selanjutnya, tugas kepala sekolah ialah melakukan supervisi kurikulum. Yang dimaksud dengan supervisi adalah semua usaha yang dilakukan supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, nasihat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Sebenarnya yang menjadi sasaran supervisi dalam pelaksanaan kurikulum bagi kepala sekolah adalah bagaimana guru melaksanakan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, sasaran supervisi kurikulum itu diantaranya sebagai berikut.

1. Bagaimana guru menyusun satuan pelajaran (silabus)?

2. Bagaiman guru menyusun program semester berdasarkan kurikulum?

3. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran?

4. Bagaiman guru melaksanakan evaluasi hasil belajar?

Supervisi dapat dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan sebagainya.

3. Fungsi kurikulum bagi masyarakat

Kurikulum adalah alat produsen dalam hal ini sekolah, sedangkan masyarakat adalah konsumennya. Sudah tentu antara pidusen dan konsumen harus sejalan. Keluaran atau output kurikulum sekolah harus dapat link and match dengan kebutuhan masyarakat.




Berikut ini berbagi jenis kurikulum sekolah dalam hubungannya dengan harapan masyarakat.

· Pendidikan umum kurikulumnya mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.

· Pendidikan kejuruan kurikulumnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu di masyarakat.

· Pendidikan keagamaan kurikulumnya menyiapkan penguasaan pengetahuan khusus pendidikan agama yang bersangkutan dengan harapan lulusannya dapat menjadi pembina agama yang baik di masyarakat.

· Pendidikan akademik kurikulumnya menyiapkan penguasaan ilmu pengetahuan agar lulusannya daapt menjadi perintis atau pelopor pembangunan atas dasar konsep yang tangguh.

· Pendidikan luar biasa kurikulumnya disediakan bagi pesrta didik yang menyandang kelainan untuk disiapkan agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat.

· Pendidikan kedinasan kurikulumnya disiapkan oleh suatu Departemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan di masyarakat nantinya.

· Pendidikan professional kurikulumnya menyiapkan penerapan keahlian tertentu dengan harapann lulusannya dapat bekerja secara professional di masyarakat.

4. Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar

Penulisan buku ajar dilakukan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Penulis buku ajar melakuka analisis instruksional untuk membuat dan menjabarkan berbagai pokok dan subpokok bahasan. Sumber atau bahan yang digunakan dapat berupa bahan cetak (buku, makalah, hasil penelitian, dan sebagainya). Penggunaan pelbagai sumber tersebut sebagai bahan pelajaran perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

· Bersifat pedagogis, artinya berisi hal-hal normative.

· Bersifat psikologis, artinya bahan yang ditulis sesuai dengan kejiwaan peserta didik, yakni perhatian, minat, kebutuhan, dan perkembangan jiwanya.

· Bahan hendaknya disusun secara didaktis, artinya bahan yang tertulis tersebut sitata sedemikian rupa sehingga mudah untuk diajarkan.

· Bahan hendaknya bersifat sosiologis, artinya bahan jangan sampai menimbulkan kontroversial dengan keadaan masyarakat penggunanya.

· Bahan hendaknya bersifat yuridis, artinya bahan yang disusun jangan sampai bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

· Selaras dengan karakteristik kelas-kelas penggunanya. Bahan untuk sekolah dasar kriterianya akan lebih ketat dari bahan untuk sekolah menengah.

Apabila dianalogkan, fungsi dan kedudukan adalah:

· Kendaraan sebagai kurikulum.

· Sopir sebagai guru/kepala sekolah.

· Penumpang sebagai siswa.

· Tempat yang dituju sebagai tujuan pendidikan.

· Jarak yang dituju sebagai target.

· Hambatan dijalan sebagai kendala.

· Bengkel sebagai biro perencanaan kurikulum.


Efektivitas Kurikulum

Perubahan dan pengembangan kurikulum pertujuan untuk memaksimumkan efektivitas mengajar dan belajar melalui perubahan isi, kegiatan, dan perbaikan proses pendidikan yang direncanakan. Jika cara berfikir ini diterima, maka diskusi perubahan kurikulum dapat dihubungkan dengan konsep efektivitas kurikulum. Konsep ini mengundang kritik karena sulit dieketahui efektivitas kurikulum bagi guru mengajar dan bagi siswa belajar. Artikel Terkait di Bawah posting

0 Responnnnnnn :

Post a Comment

Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...