Wednesday 21 September 2011

Karya Sastra dan Dunia Anak-anak

Sastra memiliki tempat khusus dalam perkembangan anak. Karya sastra yang dibacakan kepada anak-anak dalam suasana yang penuh kehangatan pada kesempatan yang tepat merupakan wahana bagi mereka untuk mempelajari dunia sekitar.

1. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Karya Sastra
Karya sastra memenuhi berbagai kebutuhan rohani dan menanamkan berbagai nilai yang tidak dapat dilihat secara langsung. Karya sastra dapat menolong anak-anak memahami dunia mereka, membentuk sikap-sikap positif, dan menyadari hubungan yang manusiawi (Sawyer dan Corner, 1991: 2-5).

a. Memahami dunia lewat sastra
Lewat karya sastra, anak-anak dapat mempelajari dan memaknai dunia mereka misalnya dengan membaca karya sastra yang melukiskan seorang anak yang sering menolong sehingga disayangi oleh guru dan teman-temannya. Karya sastra juga dapat membangkitkan rasa keingintahuan anak-anak. Merka mungkin mencoba menulis ceerita berdasarkan cerita yang telah mereka baca.
b. Membentuk sikap positif
Disamping mempelajari dunia mereka, sangat penting anak-anak mengembangkan berbagai sikap positif. Mereka perlu mengembangkan kesadaram akan harga dirinya sebagai pribadi yang memiliki kemampuan, yang berhak memperoleh perhatian dan kasih sayang.
Sikap positif yang dapat berkembang lewat karya sastra antara lain:
1. Kesadaran akan harga diri (self-esteem).
2. Toleransi terhadap rang lain
3. Keingintahuan tentang kehidupan.
4. Menyadari hubungan yang manusiawi.

2. Memilih Sastra Anak-Anak
Semakin hari semakin banyak buku yang diterbitkan khusus bagi anak-anak. Orang tua dan pustakawan harus pandai memilih buku bagi anak-anak di rumah atau di sekolah.
Guru harus mempertimbangkan baik kurikulum maupun kebutuhan anak, kemudian mencocokkan pertimbangan itu dengan buku-buku yang tersedia. Dalam hak ini kualitas buku sangat penting diperhatikan. Untuk itu, pertama-tama guru perlu mengamati anak-anak, dengan cara aktif mengunjungi kegiatan mereka, memperhatikan bahasa yang mereka gunakan, dan mencrmati hubungan sosial mereka. Dengan memahami anak-anak, guru dapat menaggapinya dengan memilih buku yang bermakna bagi mereka.

a. Aspek-aspek sastra anak-anak yang baik
Pertimbangan dalam memilih buku yang cocok untuk anak-anak antara lain adalah kesesuainnya dengan kurikulum.
Aspek-aspek tertentu dari buku tersebut juga harus diperhatikan, yang meliputi:
1) Penokohan
a) Tokoh harus dapat dipercaya
b) Tokoh harus taat asas (konsisiten), tokoh dapat berkembang tetapi watak dasarnya harus tetap utuh.
c) Tokoh binatang menarik bagi anak.
2) Latar cerita
Istilah latar cerita biasanya diartikan tempat dan waktu terjadinya cerita. Selain itu latar juga meliputi cara tokoh-tokoh dalam cerita hidup dan aspek kultural lingkungan. Suatu cerita juga dipengaruhi oleh suasana kehidupan tokoh-tokoh cerita, kemiskinan atau kemewahan.
Latar dapat memperkuat tema cerita. Misalnya latar cerita berwujud tempat yang bagus pemandangannya memperkuat tema kesadaran lingkungan. Perubahan latar cerita biasanya disertai perubahan perasaan tokoh cerita, sesuai dengan perkembangan cerita.
3) Alur cerita
Alur cerita dapat dipandang sebagai suatu peta yang menggambarkan jalannya cerita. Alur cerita merupakan elemen yang bersifat artifisial (buatan) dengan tujuan menyederhanakan kehidupan yang sebenarnya.
Alur cerita terdiri atas permulaan, pertengahan, dan akhir. Permulaan harus cepat menimbulkan daya tarik pembaca. Pada pertengahan alur cerita, konflik atau masalah menjadi lebih jelas. Akhir cerita berupa klimaks dan penyelesaian. Klimaks adalah titik tertinggi dalam alur dramatik.
4) Tema
Tema cerita merupakan konsep abstrak yang dimasukka pengarang kedalam cerita yang ditulisnya. Tema sering mendidik atau memberikan persuasi kepada pembaca tentang sesuatu.
b. Macam-macam Karya Sastra Anak-anak
1) Fabel
Fabel adalah cerita yang digunakan untuk pendidikan moral. Kebanyakan fabel menggunakan tokoh-tokoh binatang, disamping itu ada juga fabel yang menggunakan manusia atau benda mati sebagai tokohnya (Sawyer dan corner, 1991: 78-79).
2) Legenda
Legenda adalah cerita yang isinya tentang asal usul. Legenfda baik sekali digunakan untuk pendidikan dikelas rendah sekolah dasar untuk mengajarkan konsep-konsep.
3) Cerita Rakyat
Cerita rakyat merupakan cerita yang alurnya mirip dengan legenda yang mengungkapkan penyelesaian masalah secara baik dan adil. Setiap kebudayaan memiliki cerita rakyat. Cerita rakyat digunakan untuk menerangkan suatu masyarakat, sejarah, dan gejala alam.
4) Puisi
Puisi dapat diibaratkan sebagai nyanyian tanpa notasi. Puisi merupakan bentuk karya sastra yang paling imajinatif dan mendalam mengenai alam sekitar, diri sendiri, termasuk hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Artikel Terkait di Bawah posting

0 Responnnnnnn :

Post a Comment

Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...