Tuesday 20 September 2011

SUMBER-SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN

2.1 Pengertian Sumber Belajar
Belajar-mengajar sebagai salah suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen didalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar.
Sumber belajar adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar-mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atuapun keseluruhan.
Sumber belajar dalam pengertian sempit adalah misalnya buku-buku atau media cetak lainnya. Pengertian sumber belajar tersebut sama sempitnyabila diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan secara auditif maupun visual saja. Misalnya: OHP, slides, video, film, dan lain-lain.
Pengertian yang lebih luas tentang sumber belajar diberikan oleh EDGAR DALE yang menyatakan bahwa penglaman itu adalah sumber belajar. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya, seluas hidup itu sendiri, karena segala sesuatu yang dialami dianggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar.
Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku kearah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.
Edgar Dale berpendapat bahwa pengalaman yang dapat memberikan sumber belajar dapat diklasifikasikan menurut jenjang tertentu, berbentuk kerucut pengalaman (cone of experience).

Sebagaimana telah diuraikan, sumber belajar adalah segala daya yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajarnya. Dalam pengembangan sumber belajar itu terdiri dari 2 macam, yaitu: pertama, sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat atau dipergunakan untuk untuk membantu belajar-mengajar, biasa disebut learning resources by design, misalnya : buku, brosur, ensiklopedi, film, video, tape, slides, film strip, OHP. Kedua, sumber belajar yang dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar, berupa segala macam sumber belajar yang ada disekeliling kita. Sumber belajar ini disebut learning resources by utilityzation. Misalnya: pasar, toko, museum, tokoh masyarakat dan sebagainya yang ada dilingkungan sekitar.


2.2 Jenis-Jenis Media
A. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dan sumber penerima pesan. Pesan yang disampaikan dituangkan dalam cabang-cabang auditif verbal, non verbal, maupun kombinasinya.
Contoh media audio:
1) Radio
Radio dalam proses belajar-mengajar berfungsi untuk :
• Meningkatkan kemampuan komunikasi audio.
• Membuat suasana belajar lebih hidup.
• Meningkatkan kemampuan apresiasi dan imajinasi terhadap kejadian atau peristiwa yang sedang disiarkan.

Kelebihan dari media radio adalah:
• Program siaran dapat direkam dan isi pesan dapat dipergunakan berulang kali dengan konsisten.
• Daya jangkau luas.
• Harga terjangkau.
• Dapat dipindah-pindah
• Program dapat diedit sesuai yang dikehendaki.
• Dapat menyajikan laporan seketika.
• Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
• Memberikan suasana alam nyata dengan berbagai teknik dan efek suara cocok untuk mengajarkan musik, sejarah, drama, dan bahasa.
• Dapat menyiarkan kejadian khusus, aktua, dan peristiwa historis.
Keterbatasan media radio adalah :
• Penyesuaian jadwal siaran dan jadwal sekolah umumnya sulit
• Sifat komunikasinya satu arah
• Hanya menggunakan medium audio saja.
• Sulit dikontrol.

2) Tape Recorder dan Pita Audio
Media ini memiliki fungsi untuk:
• Meningkatkan komunikasi audio.
• Membuat suasana belajar mantap , komunikatif.
• Mengembangkan kemampuan apresiasi dan imajinasi siswa terhadap hal-hal yang disajikan.

Kelebihan dari media ini adalah:
• Lebih mudah dikontrol oleh guru.
• Cocok untuk pengajaran bahasa, musik, dan sebagainya.
• Tidak terikat jadwal dan waktu penyiaran.
• Praktis.
Keterbatasan media ini yaitu :
• Daya jangkau agak terbatas.
• Rekaman kadang-kadang terhapus.
• Biaya pengadaannya lebih mahal.

B. Media Visual
Media visual dibedakan atas 2 yaitu:
1) Media Visual Diam
Contohnya: foto, ilustrasi, flash card, bagan, diagram, poster, peta, dan globe.
2) Media Visual Gerak
Contohnya: gambar proyeksi bergerak seperti seperti fikm bisu, dan sebagainya.
Untuk memudahkan pembicaraan kita, media visual dibedakan menjadi : (1) media gambar datar (2) media proyeksi diam (3) media grafis.

Media visual memiliki fungsi yaitu:
• Mengembangkan kemampuan visual.
• Mengembangkan imajinasi anak.
• Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak.
• Mengembangkan kreativitas anak.

Kelebihan media visual yaitu:
• Harganya murah.
• Mudah didapat.
• Mudah digunakan.
• Lebih realistis.
• Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
• Memperjelas suatu masalah.
Keterbatasan media visual yaitu:
• Ukuran gambar sering kali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar.
• Memerlukan ketersediaan sumber dan keterampilan, dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya.

a. Gambar Datar
Media ini dapat digunakan untuk memperkuat impresi, menambah fakta baru dan memberi arti dari suatu abstraksi.
Contohnya: foto, ilustrasi, flash card, gambar pilihan, dan potongan gambar.

b. Media Proyeksi Diam
Dalam media proyekdi diam gambaar yang mengandung pesan yang akan disampaikan ke penerima harus diproyeksikan terlebih dahulu dengan proyektor agar dapat dilihat oleh penerima pesan.
Media ini bertujuan untuk:
• Memberi informasi faktual.
• Memberi persepsi yang benar dan tepat terutama dalam pengembangan keterampilan.
• Merangsang apresiasi terhadap seni, gejala alam, orang, dan sebagainya.
Contoh media proyeksi diam diam yaitu: film bingkai, film rangkai, transparansi, proyetor tak tembus pandang, dan lain-lain.

c. Media Grafis
Media grafis memiliki fungsi yang sama dengan media lain, yaitu untuk menyalurkan pesan dan sumber ke penerima pesan. Selain itu, media grafis memiliki fungsi khusus, yaitu menyederhanakan informasi dan memperjelas sajian agar mudah dipahami dan diingat.
Contoh media grafis yang dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar yaitu : grafik, bagan, diagram, sketsa, poster, gambar, dan lain-lain.

C. Media Audio Visual
Dengan karakteristik yang lebih lengkap media audio visual memiliki kemampuan untuk mengatasi kekurangan dari media audio atau dari media visual semata. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Media audio visual diam.
2) Media audio visual bergerak.
Kelebihan dari media audio visual adalah dapat menyajikakan materi yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan dan pendengaran sehina dapat memberikan pengalaman konkret kepada siswa.

D. Media Serba Aneka
Ada beberapa media pengajaran yang memiliki perbedaan karakteristik dengan media visual dan audio visual, namun karena beragamnya media ini, maka ada pula perbedaan karakteristiknya dan karena itu tidak digolongkan kedalam media audio, visual, maupun audio visual.
Media inilah yang disebut media serba aneka.
Yang termasuk media serba aneka antara lain:
1) Papan tulis
Ada 5 macam board atau papan tulis yang banyak digunakan antara lain: a) chalk board, b) bulletin board, c) felt board, d) magnetic board, dan e) elektik board.

2) Media 3 dimensi
Media 3 dimensi dapat memberikan suatu perasaan akan realita. Media ini memberi pengertisn yang memdalam danpemahaman yang lebih lengkap akan benda-benda nyata.
Media ini dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangani siswa, kecuali untuk media yang terlalu mahal, terlalu besar, terlalu berbahaya atau terlalu kecil.
Media 3 dimensi yang banyak digunakan dalam pengajaran antara lain : model, mock-ups, dan diorama.
Model adalah perwujudan suatu benda secara berkala, yang ukurannya mungkin sama, lebih kecil atau lebih besar dari aslinya. Seperti miniatur pesawat terbang, model tubuh manusia, dan sebagainya.
Mock-ups adalah perwujudan tiruan atau penyederhanaan suatu benda. Susunan bagian pokok dari suatu sistem yang rumit disederhanakan sehinga mudah dipahami siswa. Contohnya mock-ups tentang pesawat radio.
Sedangkan diorama adalah pemandangan tiga dimensi mini dari suatu objek, kejadian atau proses yang disusun atas berbagai symbol dan bahan-bahan nyata yang bertujuan untuk menggambarkan pemandangan yang sebenarnya.

3) Realita
Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya tanpa perubahan. Dengan memanfaatkan realita dalam proses belajar, siswa akan lebih aktif mengamati, menangani, memanipulasi, mendiskusikan, dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggunakan sumber-sumber belajar serupa. Contoh pemanfaatan realita misalnya guru membawa burung, kelinci, ikan (akuarium), kedalam kelas atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun sekolah atau ke peternakan sekolah.

4) Sumber belajar pada masyarakat
Sumber belajar dan kegiatan yang dapat dimanfaatkan dari masyarakat sebagai informasi bagi siswa dapat berupa.
a. Karya wisata
Karya wisata ini lebih menyerupai kegiatan yang bersifat “short trips walking trip” dan sejenisnya yang memerlukan waktu tidak panjang. Sedikitnya ada lima langkah penting dalam merncanakan dan melaksanakan karyawisata, menghubungi pihak pengelola daetah wisata, yaitu:
1. Persiapan guru.
2. Persiapan murid.
3. Persiapan lapangan.
4. Tindak lanjut.
5. Evaluasi.
b. Kemah kerja
Di beberapa sekolah dasar, kegiatan kemah kerja secara terbatas sudah menjadi bagian dari program sekolah. Kemah kerja yang dilaksanakan sekolah umumnya meliputi kegiatan:
1. Membaca, diskusi, menulis, mendengarkan ceramah.
2. Atletik, drama, mendaki gunung, kerajinan dan keterampilan.
3. Membuat peralatan sederhana, membersihkan sarana dan keselamatan kerja.
Dan yang penting diketahui bahwa anak-anak pada umumnya senang berkemah dan program kemah kerja sangat mendukung fungsi pendidikan. Artikel Terkait di Bawah posting

0 Responnnnnnn :

Post a Comment

Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...