Menurut Lie (1999), pembelajaran ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini dapat diberikan pada semua mata pelajaran dan pada berbagai tingkatan usia. Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian guru memanggil nomor dari siswa untuk melakukan presentase.
Kepala bernomor terstruktur merupakan salah satu dari metode kooperatif learning yang merupakan pengembangan dari metode Number Head Together (NHT). Pembelajaran kooperatif itu sendiri bergantung pada kelompok-kelompok kecil si pebelajar. Meskipun isi dan petunjuk yang diberikan oleh pengajar mencirikan bagian dari pengajaran, namun pembelajaran kooperatif secara berhati-hati menggabungkan kelompok-kelompok kecil sehingga anggota-anggotanya dapat bekerja bersama-sama untuk memaksimalkan pembelajaran dirinya dan pembelajaran satu sama lainnya. Masing-masing anggota kelompok bertanggungjawab untuk mempelajari apa yang disajikan dan membantu teman anggotanya untuk belajar. Ketika kerjasama ini berlangsung, tim menciptakan atmosfir pencapaian, dan selanjutnya pembelajaran ditingkatkan (Karen L.Medsker and Kristina M. Holdsworth, 2001,h.287)
Menurut sumber http://learning-with-me.blogspot.com (2006), menyatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran Numbered Heads Together Structure adalah sebagai berikut :
1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas, penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya dalam kelompok.
Misalnya: siswa nomor 1 bertugas membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan dengan penyelesaian soal, siswa nomor 2 bertugas mencari penyelesaian soal, siswa nomor 3 bertugas mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya, jika diperlukan dapat dilakukan kerjasama antar kelompok, siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa yang bernomor sama dari kelompok lain.
4. Guru memanggil nomor siswa yang bertugas melaporkan hasil kerjasama mereka.
5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang sama dari kelompok lain.
Untuk efisiensi pembentukan kelompok dan penstrukturan tugas, Teknik Kepala Bernomor ini bisa dipakai dalam kelompok yang dibentuk permanen. Artinya, siswa disuruh mengingat kelompok dan nomornya sepanjang semester. Supaya ada pemerataan tanggung jawab, penugasan berdasarkan nomor bisa diubah-ubah. Misalnya, siswa nomor 1 bertugas mengumpulkan data kali ini, tapi akan disuruh melaporkan pada kesempatan yang lain.
Struktur Kepala Bernomor ini juga bisa dilanjutkan untuk mengubah komposisi kelompok dengan cara yang efisien. Pada saat-saat tertentu, siswa bisa keluar dari kelompok yang biasanya dan bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor sama dari kelompok lain. Cara ini bias digunakan untuk mengurangi kebosanan/kejenuhan jika guru mengelompokkan siswa secara permanen.
Pada dasarnya tidak ada model pembelajaran yang cocok untuk setiap pokok bahasan, karena setiap model atau metode mengajar masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan oleh karenanya guru dituntut untuk pandai memilih model pembelajaran yang sesuai.
Kelebihan model pembelajaran Numbered Heads Together Structure adalah :
Memudahkan dalam pembagian tugas.
Memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan sekelompoknya.
Bisa digunakan untuk semua mata pelajaran serta semua tingkatan usia anak didik.
Setiap siswa menjadi siap semua
Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
Kelemahan model pembelajaran Numbered Heads Together Structure adalah :
Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan waktu yang lama.
Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
Meteri pelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran kepala bernomor struktur adalah:
1. Sifat Bahan (Hubungan antara Sifat Bahan dengan Bahan Pengusungnya)
Kelas 5 SD
2. Peristiwa Alam Beserta Dampaknya.
Kelas 5 SD
Kelompok kami memilih materi pelajaran ini karena menurut kami cakupan materinya tidak terlalu luas sehingga tidak akan mempersulit setiap siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mengingat tugas tersebut dilakukan oleh masing-masing siswa. Dengan adanya interaksi antar kelompok yang dilakukan oleh siswa yang mempunyai tugas yang sama ini akan sangat membantu saling melengkapi apabila ada kekurangan atau kesulitan ketika mengerjakan tugas tersebut seorang diri. Artikel Terkait di Bawah posting
0 Responnnnnnn :
Post a Comment
Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^