Saturday, 6 November 2010

Keterampilan Mengadakn Variasi pada Pembelajaran PKN SD

Keterampilan Mengadakn Variasi pada Pembelajaran PKN SD

Keterampilan mengadakan variasi adalah keterampilan dalam membuat perubahan-perubahan cara (inovasi) dalam kegiatanproses pembelajaran. Hal ini sangat penting dilakukan karena dengan adanya variasi dalam cara penyampaian pembelajaran, suasana pembelajaran menjadi tidak membosankan, contoh : Pendekatan model pembelajaran bermain peran, simulasi akan membawa anak ke variasi yang tidak menjemukan.
Tujuan dari keterampilan mengadakan variasi adalah :
1. mengurangi kebosanan, dan
2. Meningkatkan motivasi yang mengarah pada peningkatan kualitas proses dan hasil belajar.
Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi dan belajar siswa. Tujuan mengadakan variasi yang dimaksud adalah :
1. Meningkatkan dan Memelihara Perhatian Siswa Terhadap Relevensi Proses Belajar Mengajar
Dalam proses balajar mengajar perhatian dari siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan sangat dituntut. Sedikit pun tidak diharapkan adanya siswa yang tidak atau kurang memperhatikan penjelasan guru, karena hal itu akan menyebabkan siswa tidak mengerti akan bahan yang diberikan guru.
Dalam jumlah siswa yang besarbiasanya ditemukan kesukaran untuk mempertahankan agar perhatian siswa tetap pada materi pelajaran yang diberikan. Berbagai faktor memang mempengaruhinya misalnya ; faktor penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, situasi di luar kelas yang dirasakan siswa lebih menarik daripada materi pelajaran yang diberikan guru sehingga siswa kurang menyenangi materi pelajaran yang diberikan guru.
2. Memberikan Kesempatan Kemungkinan Berfungsinya Materi
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar seorang siswa tidak akan dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi di dalam dirinya. Bahkan tanpa motivasi seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. Maka dari itu, guru selalu memperhatikan masalah motivasi ini dan berusaha agar tetap bergejolak didalam diri setiap siswa selama pelajaran berlangsung.
Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak setiap siswamempunyai motivasi yang sama terhadap sesuatu bahan. Untuk bahan tertentu boleh jadi seorang siswa menyenanginya, tetapi untuk bahan yang lain boleh jadi siswa tersebut tidak menyenanginya. Ini merupakan masalah bagi guru dalam setip kali mengadakan pertemuan. Guru selalu dihadapkan pada masalah motivasi. Guru selalu memberikan motivasi terhadap siswanya yang kurang memoerhatikan materi pelajaran yang diberikan.
3. Membentuk Sikap Positif Terhadap Guru dan Sekolah
Adalah suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa di kelas ada seorang siswa tertantu yang kurang senang terhadap seorang guru. Konsekuinsinya bidang study yang dipegang oleh guru tersebut juga menjadi tidak disenangi. Acuh tak acuh selalu ditunjukkan lewat sikap dan perbuatan ketika guru tersebut sedang memberikan materi pelajaran di kelas.
Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri dan pandai mengambil hati siswa. Dengan sikap ini siswa merasa diperhatikan oleh guru. Siswa ini selalu dekat dengan guru. Guru seperti ini biasanya karena gaya belajarnya dan pendekatannya yang sesuai dengan psikologis siswa. Variasi belajarnya mempunyai relavansi dengan gaya belajar siswa. Disela sela penjelasan selalu diselingi humor dengan pendekatan yang edukatif, jauh dari sikap permusuhan.
4. mendorong anak didik untuk belajar
lingkungan pengajaran yang kondusif adalah lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar sehingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Sebagai pendorong bagi anak didik adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan. Namun sayangnya jarang ditemukan bahwa semua anak didik mempunyai motivasi intrinsik yang sama.
Upaya menciptakan lingkungan belajar yang mampu mendorong anak didik untuk senang dan bergairah belajar adalah dengan mengembangkan variasi mengajar, baik dalam gaya mengajar, dalam penggunaan media dan bahan pengajaran maupun dalam intraksi guru dengan anak didik
Komponen-komponen variasi belajar :
1. variasi gaya mengajar
 variasi suara
 Penekanan ( Focusing)
 Pemberian waktu (pausing)
 Kontak pandang
 Gerakan anggota pandang (gesturing)
 Pindah posisi
2. Variasi media dan bahan ajaran
 Variasi media pandang
 Variasi media dengar
 Variasi media taktil
3. Variasi interaksi Artikel Terkait di Bawah posting

0 Responnnnnnn :

Post a Comment

Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...