Saturday, 6 November 2010

BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN

BEBERAPA ALIRAN FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN


A. IDEALISME
Penganut aliran ini berpandangan bahwa tujuan pendidikan formal ataupun nonformal pertama – tama adalah membentuk karakter manusia. Barulah setelah itu pengembangan kecerdasan ataupun pembentukan peserta didik sebagai makhluk sosial. Peserta didik bebas mengembangkan kepribadian dan kemampuan serta bakatnya Dengan bantuan alam sekitar. Peran guru terutama berusaha untuk membentuk lingkungan pendidikan bagi peserta didik yang kondusif untuk belajar. Pendidikan praktis perlu diselenggarakan untuk mencukupi kebutuhan hidup peserta didik.
Metode yang digunakan ialah metode dialektik, dan metode – metode lain yang efektif unyuk menstimulasi belajar.
B. REALISME
Tokoh realisme adalah Aristoteles (384 – 332 SM). Pada dasarnya, aliran ini berpandangan bahwa hakikat realitas adalah fisik dan ruh. Jadi realita bersifat dualistis. Ada tiga golongan dalam realisme, yaitu realisme humanistis; realisme social; dan realisme yang bersifat ilmiah.
Pendidikan yang didasari oleh realisme bertujuan agar peserta didik menjadi manusia bijaksana secara intelektualyang dapat memiliki hubungan serasi dengan dengan lingkungan fisik maupun social.
Metode yang digunakan didasari oleh keyakinan bahwa semua pembelajaran bergantung pada pengalaman langsung.
C. PRAGMATISME
Pragmatisme dipengaruhi oleh pandangan empirisme, utilitarianisme, dan positivism.
William James (1842 – 1910) yang menyatakan bahwa pengetahuan yang bermanfaat adalah yang didasari oleh eksperiman ( instrumentalisme).
Menurut John Dewey (1859 – 1952) mengatakan misi filsafat adalah kritis, konstrtuktif, dan rekonstruktif.
Tujuan pendidikannya menggunakan pengalaman alat penyelesaian hal – hal baru dalam kehidupan pribadi ataupun kehidupan masyarakat.
Metode yang digunakan adalah learning by doing.

D. HUMANISME
Pendidikan humanisme menekankan pada kebutuhan anak. Kehidupan sekolah terus menerus diperbaiki, disesuaikan dengan motif \minat peserta didik.
Konsepsi tujuan pendidikannya menekankan pada kebebasan untuk belajar. Tujuan pendidikan adalah aktualisasi diri, perkembangan efektif, dan pembentukan moral. Pada dasarnya tujuan pendidikannya adalah untuk membentuk kehidupan manusia yang efektif.
Metode yang digunakan adalah penemuan dengan menekankan pada kreativitas untuk mengembangkan keinginthuan alami peserta didik.
E. BEHAVIORISME
Menurut kelompok aliran behaviorisme, dengan menggunakan indera kita, akan diperoleh pengetahuan tentang realitas fisik yang aturannya mengikuti hukum – hukum alam.
Tujuan pendidikannya mengubah atau memodifikasi tingkah laku. Artinya, menyiapkan pribadi – pribadi sesuai denga kemampuannya untuk memiliki tanggung jawab dalam keidupan pribadi dan masyarakat.
Metode yang digunakan antara lain dengan menggunakan penguatan dalam belajar, pengajaran berprogram, dan kompetensi. Peserta didik tidak memiliki kebebasan untuk menentukan sendiri apa yang akan dipelajari. Guru memiliki otoritas membuat desain dan mengontrol proses pendidikan.
F. KONSTRUKSIVISME
Menurut J. Piaget, pengetahuan diperoleh melalui proses aktif individu mengkonstruksi arti dari semua teks, pengalaman fisik, dialog, dan lain – lainnya melalui asimilasi pengalaman baru dengan pengertian yang telah dimiliki seseorang.
Tujuan pendidikan konstruksivisme adalah menghasilkan individu yang memiliki kemampuan berfikir untuk untuk menyelesaikan tiap persoalan yang dihadapi.
Itulah beberapa contoh aliran filsafat yang ditetapkan dalam pendidikan yang juga dapat dinyatakan sebagai aliran dalam filsafat pendidikan. Dengan memahami berbagai pandangan dalam pendidikan, seorang guru diharapkan dapat merancang atau memperbaiki praktik pendidikannya dengan lebih baik. Artikel Terkait di Bawah posting

0 Responnnnnnn :

Post a Comment

Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...