Objek pembicaraan matematika adalah objek abstrak, metodologinya adalah deduktif, yaitu berawal dari pengertian dan pernyataan pokok, kemudian pengertian dan pernyataan lain diturunkan dari pengertian dan pernyataan pokok tadi untuk dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian, hubungan antar-pengertian atau antar-pernyataan selalu konsisten, tidak bertentangan satu sama lain.
Secara arti kata matematika ialah ilmu tentang bilangan-bilangan; hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdiknas, 2003:566). Lebih ditegaskan lagi oleh James dan James yang menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang banyaknya terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri (Ruseffendi, 2002:27).
Untuk kepentingan pendidikan di tingkat dasar dengan pertimbangan paedogigik, pokok bahasan dipilih-pilih sesuai dengan tahap perkembangan intelektual siswa. Oleh karena itu banyak dilakukan penyesuaian, misalnya objeknya tidak mutlak deduktif, melainkan dikenalkan juga metode eksperimental dan induktif yaitu mulai dari pengalaman belajar siswa menuju ke pengambilan kesimpulan atas kasus-kasus tertentu. Matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan pada tahap perkembangan intelektual siswa ini disebut sebagai matematika sekolah. Dalam proses pembelajaran matematika, siswa ditantang untuk dapat belajar secara individu dan bekerjasama dalam menghadapi masalah. Dalam hal ini, guru mencoba satu strategi pengajaran yang dapat mempertimbangkan perbedaan latar belakang siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Artikel Terkait di Bawah posting
0 Responnnnnnn :
Post a Comment
Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^