Thursday, 20 January 2011

trik Terampil wawancara

dari sebuah buku yang saya baca yang berjudul Terampil wawancara oleh R. Fadli ada beberapa tips agar kita terampil wawancara,, antara lain :
1. Turuti kemauan pendengar
- Wawancaralah dentgan keinginan tahuan yang sepadan dengan keingintahuan pendengar.
- Topik bahasana talk show jangan mengingkari dominasi pilihan pendengar.
- Carqa termudah untuk mencari hot issue adalah dengan memperhatikan berita dihalaman pertama surat kabar.
2. Hormati nara sumber
- Menghargai dan menghormati narasumber tanpa didasari apriorie merupakan keharusan.
- Berseberanganlah dengan narasumber selama itu tidak ekstrem masih dalam koridor etika menghargai.
- Mendasarkan pada rasio (logika) dan norma tanpa memenangkan suatu pihak.
3. Sejajar dengan narasumber
- Pemandu talk show pada dasarnya mewakili publik, jadi jangan “menghamba-sahaya” atau bersikap “kenis” kepada narasumber.
- Pada posisi sejajar dengan narasumber, pewawancara dapat menanyakan hal yang penting yang valid serta meminta jawaban yang jujur.
4. Ethos, pathos, dan logos
- Talk show yang mengejawantahkan fungsi pers akan makin berdaya-guna bila memadukan ethos, pathos dan logos.
- Ethos, phatos dan logos digunakan untuk mempengaruhi manusia
5. Rumusnya: A + B =C
- Perhatikan : accuracy + Balance = Credibility
- Topik bernuansa konflik umumnya menarik perhatian pendengar. Benturkan !
- mintalah izin kepada kedua belah pihak narasumber sebelum membenturkan konflik kedalam talk show.
6. Wawancara itu mengasyikkan
- Pewawancara dan narasumber bertemu dengan menggunakan saluran SKSD
- Aneka ragam wawancara
- Pointer atau question route
- Pertanyaan “ballon”
7. Detik2 sebelum on-air
- Manfaatkan saat2 sebelum on-air untuk melakukan pendekatan dengan narasumber.
- Manfaatkan saat2 sebelum on-air untuk menjelaskan apapin yang masih kurang jelas bagi kedua belah pihak.
- Jangan memmberitahukan kepada narasumber seluruh pertanyaan yang akan diajukan.
- Capailah kesepakatan dengan narasumber mengenai teknis wawancaranya.
8. Ragam pertanyaan
- Tujuan wawancara berhubungan erat dengan ragam pertanyaan yang harus sering diajukan.
- Pertanyaan sebaiknya pendek, sederhana, kata2nya mudah dimengerti, dan mengundang jawaban.
- Pemandu talk-show sebaiknya tidak menyatakan sesuatu berdasarkan apa yang dirasaklannya sendiri saja
9. Pertanyaan “nakal”
- Tangkaplah apa yang kira2 jawaban narasumber, justru sebelim kita mengajukan pertanyaannya.
- Pertanyaan yang mengiring bisa mempertegas jawaban narasumber, tapi bisa juga membuat sewot narasumber. Siap antisipasi berbagai reaksinya.
- Jangan ikut merasa “panas” jika nara sumber menjadi sewot
10. Blooper bukan bloon
- Kebodohan yang tidak disengaja dan karena ketidak tahuan tidak perlu dipikirkan lagi.
- Semua orang bisa melakukan blooper. Jangan panik. Langsung lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.
11. Homur dan celetukan
- Homur dan celetukan itu sekedar “bumbu”
- Jangan terus2an melucu. Talk show anda bukan lawakan
- Tidak semua narasumber peka dengan guyonan.
12. “he’eh, he’em, ya-ya”
- tidak perlu mendengarkan narasumber sambil he’eeh, he’em, ya-ya.
- Jagalah kenikmatan mendengar para pendengar.
- Sering2lah mengulang nama dan posisi atau jabatan narasumber
13. Mengakhiri wawancara
- buat kesimpulan untuk mengakhiri wawancara
14. empati dan talk show “perang urat saraf”
- pemandu talkshow bisa setiap saat terseret kedalam perang urat saraf.
- Balance dan fairness harus ditegakkan
- Talkshow harus bisa menjadi pers jembatan
15. “kabar buruk” dari Bondan
- Contoh kasus harus berlandaskan fakta, sekalipun itu kabar buruk.
- Tidak ada untungnya pemandu talkshow menunjukkan kepiawaiannya. Ini bukan show pribadi!
- Fair saja. Membahas kabar baik bukan untuk menjilat. Membahas kabar buruk bukan untuk menjatuhkan.
16. Terus terang
- Membahas topik talk show bernuansa SARA adalah yang paling pelik
- Dalam keadaan mendesak akan lebih aman jika yang diwawancarai adalah narasumber yang sudah dikutip di media masa.
- Profesionalisme komunikator massa sering berada di ujung tanduk manakala topik bahasannya menyangkut sara’
17. Vokal, fisik dan mental
- Vokal pemandu talk show tidak disyaratkan yang aneh2. Bisa saja standar.
- Vokal bisa diolah asal mau.
- Persiapan fisik dan mental jangan disepelekan
18. Spontan
- Berpikir saecara spontan bisa dilatih
- Spontanitas penting. Tapi yang berbobot
- Talkshow radio lebioh mengedepankan spontanitas dibandingkan dengan talkshow televisi
19. Analogi tenis untuk gaya pewawancara
- Netral, dan nertral dan netrallah kamu
- Resiko sewot narasumber “sergapan”
- Voli, rally, smes bola tenis perlu, selama permainan tetap cantik
20. Pelit ngomong
- Narasumber punya hak untuk sedikit bicara atau pelit ngomong
- Membuat narasumber banyak bicara adalah kewajiban pewawancara
- Pertanyaan yang diajukan sebaiknya yang mengundang jawaban.
21. Provokator, pendana, titik simpul
- Narasumber bisa saja mengeluarkan pendapat yang terlalu ekstrem, tetapi harsu dengan pendektan yang faktual, bukan emosional.
- Rekamlah seluruh durasi talkshow anda
- Dokumentasikan talkshoew anda, baik tertulis mapun dalam bentuk audio.
22. Tipe-tipe narasumber
- Tak selamanya narasumber sesuai dengan yang diharapkan. Ada yang kakap dan ada juga yang Cuma teri
- Narasumber punya hak untuk mengoreksi, melengkapi, merunutkan dan menuntaskan pertanyaan.
- Narasumber diharapkan tidak ketinggalan zaman
23. Tipikal dan kebiasaan narasumber
- Tipikal kebiasaan narasumber perlu dipelajari
- Tipikal yang positif dipelihara yang negatif diwaspadai dan coba diubah
- Hargai dan hormati seluruh ripikal dan kebiasaan narasumber
24. “selamat pagi pak Kolonel...”
- Pendengar itu responsif, baik aktif maupun pasif.
- Heteroginitas pendengar membedakan respons pendengar.
- Sebagian kecil pendengar tidak paham asas check and balance atau cover both sides story. Jelaskan sekilas maksud anda mewawancarai narasumber pengimbang.
25. Get sponsor program
- sponsor program dicari, dibutuhkan, tapi kadang dirisaukan juga
- performance siaran harus terus dijaga kualitasnya terlebih jika disponsori.
- Kebanyakan pendengar talkshow akan protes dankecewa jika (spot) iklan terlalu banyak

sumber :
Terampil wawancara (R. Fadli) pandaun untuk talk show. Artikel Terkait di Bawah posting

0 Responnnnnnn :

Post a Comment

Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...