berikut beberapa fungsi kurikulum
1. Fungsi Kurikulum bagi guru
Sesuai dengan fungsinya kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidiakan. Karena itu, guru semestinya mencermati tujuan pendidikan yang akan dicapai oleh lembaga pendidikan di mana ia bekerja.
Sebagai contoh fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU Sisdiknas 2003, pasal 3)
2. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah
Bagi kepala sekolah yang baru, hal pertama yang dipelajari adalah tujuan lembaga yang akan dipimpinnya. Kemudian mencari dan mempelajari sungguh-sungguh kurikulum yang digunakan. Selanjutnya, tugas kepala sekolah ialah melakukan supervisi kurikulum. Yang dimaksud dengan supervisi adalah semua usaha yang dilakukan supervisor dalam bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pengarahan, motivasi, nasihat dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam proses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sebenarnya yang menjadi sasaran supervisi dalam pelaksanaan kurikulum bagi kepala sekolah adalah bagaimana guru melaksanakan kurikulum yang berlaku. Secara khusus, sasaran supervisi kurikulum itu diantaranya sebagai berikut.
1. Bagaimana guru menyusun satuan pelajaran (silabus)?
2. Bagaiman guru menyusun program semester berdasarkan kurikulum?
3. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran?
4. Bagaiman guru melaksanakan evaluasi hasil belajar?
Supervisi dapat dilaksanakan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan sebagainya.
3. Fungsi kurikulum bagi masyarakat
Kurikulum adalah alat produsen dalam hal ini sekolah, sedangkan masyarakat adalah konsumennya. Sudah tentu antara pidusen dan konsumen harus sejalan. Keluaran atau output kurikulum sekolah harus dapat link and match dengan kebutuhan masyarakat.
Berikut ini berbagi jenis kurikulum sekolah dalam hubungannya dengan harapan masyarakat.
· Pendidikan umum kurikulumnya mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan keterampilan dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.
· Pendidikan kejuruan kurikulumnya mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu di masyarakat.
· Pendidikan keagamaan kurikulumnya menyiapkan penguasaan pengetahuan khusus pendidikan agama yang bersangkutan dengan harapan lulusannya dapat menjadi pembina agama yang baik di masyarakat.
· Pendidikan akademik kurikulumnya menyiapkan penguasaan ilmu pengetahuan agar lulusannya daapt menjadi perintis atau pelopor pembangunan atas dasar konsep yang tangguh.
· Pendidikan luar biasa kurikulumnya disediakan bagi pesrta didik yang menyandang kelainan untuk disiapkan agar dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan masyarakat.
· Pendidikan kedinasan kurikulumnya disiapkan oleh suatu Departemen Pemerintah atau Lembaga Pemerintah Nondepartemen dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan di masyarakat nantinya.
· Pendidikan professional kurikulumnya menyiapkan penerapan keahlian tertentu dengan harapann lulusannya dapat bekerja secara professional di masyarakat.
4. Fungsi kurikulum bagi penulis buku ajar
Penulisan buku ajar dilakukan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Penulis buku ajar melakuka analisis instruksional untuk membuat dan menjabarkan berbagai pokok dan subpokok bahasan. Sumber atau bahan yang digunakan dapat berupa bahan cetak (buku, makalah, hasil penelitian, dan sebagainya). Penggunaan pelbagai sumber tersebut sebagai bahan pelajaran perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut:
· Bersifat pedagogis, artinya berisi hal-hal normative.
· Bersifat psikologis, artinya bahan yang ditulis sesuai dengan kejiwaan peserta didik, yakni perhatian, minat, kebutuhan, dan perkembangan jiwanya.
· Bahan hendaknya disusun secara didaktis, artinya bahan yang tertulis tersebut sitata sedemikian rupa sehingga mudah untuk diajarkan.
· Bahan hendaknya bersifat sosiologis, artinya bahan jangan sampai menimbulkan kontroversial dengan keadaan masyarakat penggunanya.
· Bahan hendaknya bersifat yuridis, artinya bahan yang disusun jangan sampai bertentangan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
· Selaras dengan karakteristik kelas-kelas penggunanya. Bahan untuk sekolah dasar kriterianya akan lebih ketat dari bahan untuk sekolah menengah.
Apabila dianalogkan, fungsi dan kedudukan adalah:
· Kendaraan sebagai kurikulum.
· Sopir sebagai guru/kepala sekolah.
· Penumpang sebagai siswa.
· Tempat yang dituju sebagai tujuan pendidikan.
· Jarak yang dituju sebagai target.
· Hambatan dijalan sebagai kendala.
· Bengkel sebagai biro perencanaan kurikulum.
Efektivitas Kurikulum
Perubahan dan pengembangan kurikulum pertujuan untuk memaksimumkan efektivitas mengajar dan belajar melalui perubahan isi, kegiatan, dan perbaikan proses pendidikan yang direncanakan. Jika cara berfikir ini diterima, maka diskusi perubahan kurikulum dapat dihubungkan dengan konsep efektivitas kurikulum. Konsep ini mengundang kritik karena sulit dieketahui efektivitas kurikulum bagi guru mengajar dan bagi siswa belajar. Artikel Terkait di Bawah posting
pendidikan
- EFEKTIFKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITERAPKAN DI SEKOLAH DASAR?
- "Program Sertifikasi Guru" Perlu atau Tidak?
- ALASAN BENCANA MENURUT ISLAM
- Bentuk-Bentuk Interaksi
- Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
- Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Tantangan Dunia Global
- PENDEKATAN KONSTEKTUAL
- MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
- Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran
- STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI
- Karya Sastra dan Dunia Anak-anak
- SUMBER-SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
- Peran Seorang Guru
- Pengertian Fantasi
- Kewibawaan Guru untuk Kedisiplinan Siswa
- Mengupas Film '3 Idiot' Tentang Sistem Pendidikan
- Bagaimana peran Komunikasi sebagai Penafsir Pesan
- beberapa pengertian tari, seni tari, sendra tari dan drama tari
- Teknik pembelajaran Numbered Heads Together
- Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
- apa itu proses pembelajaran dan apa2 saja yang menyangkut perencanaan pembeljaran
- KETERAMPILAN MENJELASKAN
- KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
- KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI
- Model Pembelajaran Number head together (NHT)
pengetahuan
- EFEKTIFKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITERAPKAN DI SEKOLAH DASAR?
- "Program Sertifikasi Guru" Perlu atau Tidak?
- Kelebihan dan Kekurangan Mesin Absensi Sidik Jari (Fingerprint)
- ALASAN BENCANA MENURUT ISLAM
- Bentuk-Bentuk Interaksi
- Pendidikan Islam Dalam Menghadapi Tantangan Dunia Global
- MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN
- Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
- Macam-Macam Pendekatan dalam Pembelajaran
- SUMBER-SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN
- Apakah Ada Nabi Setelah Nabi Muhammad SAW?
- Peran Seorang Guru
- Pengertian Fantasi
- Benarkah Majapahit Adalah Kerajaan Islam?
- Kisah Masjid Dibangun Satu Malam
- Pandangan Pemikir Muslim Jepang Tentang Islam, Mesir & Barat
- Mengupas Film '3 Idiot' Tentang Sistem Pendidikan
- Cuaca yang Sangat Tidak Wajar
- Bagaimana peran Komunikasi sebagai Penafsir Pesan
- Dasyatnya TSUNAMI MATAHARI
- Kisah lahirnya INTERNET
- 32 fakta tentang ISRAEL yang belum terpublikasi
- Internetan lebih mudah dengan Mobile Data Monitoring Application (MDMA)
- ternyata manusia lebih bau dibanding hewan
- wow...!!! kelelawar ilhami teknologi penginderaan
0 Responnnnnnn :
Post a Comment
Silakan anda berikan saran atau komentar untuk membangun blog haur gading menjadi lebih baik,, ^^